Ad Code

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Vitamin Sea di Pantai Pinang Selayar


Setelah dari Pantai Batu Karapu, kami berenam kemudian melanjutkan perjalanan ke pantai Pinang.
Menurut penduduk di Selayar, pantai ini rekomended sekali, karena tempatnya bagus dan sayang untuk dilewatkan.

Berenam kami melanjutkan touring dengan motor menuju pelabuhan penyeberangan Pattumbukan, dari sana akan menyewa kapal menuju pantai Pinang. Selayar memang terkenal dengan banyaknya pantai-pantai di pulau ini. Sepanjang jalan mata kami dimanjakan dengan pemandangan hijau, banyak sekali pohon kelapa di pulau ini.

Kami tiba jam 1 siang di pelabuhan, sambil menunggu kapal, makan siang di warung dekat pelabuhan.

Fyi guys, pelabuhan ini adalah akses kapal ferry Selayar – Labuan Bajo, dari sini juga ambil kapal jika ingin ke Takabonerate. Perjalanan ke Takabonerate adalah satu trip impian saya. Akses ke sana terbatas dan jauh sekali. Harus share cost dengan banyak orang, maklum sewa kapal ke sana saja bisa mencapai 4-5juta.

Kami menunggu sekitar 30 menit menunggu bapak si empunya kapal.  Menyewa kapal deal 400ribu ke pantai Pinang.



cakepnyaaaaaaaaa!

Pemandangan di laut lepas tidak pernah membosankan. Oh yaa, kapal kami beberapa kali harus berhenti karena tersangkut sampah yang masuk ke baling-baling kapal.  Sampah-sampah ini terbawa arus sampai ke sini. Sampah-sampah ini pasti ada yang termakan oleh hewan-hewan laut. Plastik bening yang tembus pandang contohnya mirip seperti jellyfish makanannya penyu. Hadeehhh .. bener-bener sudah membahayakan sekali. Jangan buang sampah sembarangan yaa guysss!
Tibalah kami di pantai Pinang.


Aku dan temen-temenku beberapa kali duck dive di sini. Ikannya besar-besar sekali, wuihh kalau anak spearfisher yang lihat ini pasti ngiler-ngiler buat nembak ikan hehehe. Coy dan Aan, temenku yang lumayan jago freedive, bahkan berenang terbirit-birit karena melihat hiu besar di dekat wall.
Pantai ini memang cantik apalagi ada rumah khas lomboknya di bangun di pantai ini. Satu-satunya akses menuju pantai ini hanya lewat laut, karena kabarnya akses daratnya ditutup atau jalurnya extrim, saya juga kurang tau, karena banyak pengunjung tau nya lewat laut saja.

my pinang beach squad

Oh yaa, jangan sembarangan masuk ke rumah ini, karena penjaga rumah ini, bahkan tak segan-segan mengeluarkan parang buat yang sembarangan masuk.


magerrr .. mau bobo di hammock

beautiful house tho

Sebenernya kami ingin beach-hopping di sekitar pantai Pinang, tapi ternyata bapak yang punya kapal ingkar janji. Dia meninggalkan kami sampai jam 5 sore di pantai Pinang saja alasannya harus mengisi solar, lalu mengantar solar. Kesal sebenarnya.  Bete bosan menunggu. Waktu si bapak datang, mukaku sudah cemberut terus, soalnya kami jelas-jelas rugi waktu. Huh menyebalkan!


main ayunan view nya begini, keren bgt ya


bosan nungguin kapal

Setelah si bapak datang, kami lalu diajak ke spot wall. Ternyata di sini banyak wall-wall lautnya. Kalau punya waktu dan dana lebih dan punya lisence dive, cobalah menyelam di Selayar. Katanya underwaternya sangat indah sekali di sini. Kalau saya tunggu dulu deh, soalnya masih nabung untuk ambil lisence. Biarlah ini nanti jadi alasan kembali ke Selayar.


wall spot

mr turtle numpang lewat




can you spot this little fish?

Kapal kami sempat di interogasi oleh seorang bapak bule dengan speedboatnya.
“Heh … lagi apa di sini?” tanya bapak bule
“Mereka hanya berenang di sini master” jawab bapak yg punya kapal
“Tidak boleh mengambil ikan di sini, tidak boleh buang jangkar ya, ya sudah kalian boleh lanjut” lanjut si bule sambil dia lihat kami hanya freediver saja.

Weew .. saya penasaran , lalu si bapak bercerita kalau di perairan sini hanya boleh matikan mesin saja. Bule-bule tersebut mengedukasi para empunya kapal untuk tidak sembarangan jatuhkan jangkar, karena jangkarnya merusak terumbu karang, rumah bagi ikan. Benar memang, seharusnya lebih banyak orang-orang yang memberi edukasi seperti ini ke nelayan yang punya kapal supaya tidak sembarangan jatuhkan jangkar.

para fakir vitamin sea

lets go home 

Hari semakin sore, kami kembali ke daratan sudah hampir gelap. Kami kemudian menumpang toilet si bapak buat bilas dari air garam.

Lalu selesai packing, kami kembali ke rumah untuk bergabung dengan teman jalan yang lain di kota Benteng. Menembus kegelapan jalan setelah melewati hari yang panjang di pantai Pinang. Bener-bener sesuatu.

@daisyjuliaaa - dreaming more beach-hopping

Post a Comment

2 Comments

  1. udah pernah ke selayar tapi belum pernah coba snorklingnya
    Rental Mobil

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaah, harus rame-rame kalau mau island hoppingnya. Lihat cuaca juga kalau ga memungkinkan jangan dulu, soalnya bahaya :D

      Delete